Nama : Rendy Maulana
NPM : 202246500856
Kelas : R3L
Mata Kuliah : Filsafat Seni
Dosen : Dr.Sn. Angga Kusuma Dawami M. Sn
Analisis 3 Karya Menggunakan Teori Mimesis & Teori Significant Form
Wake Up For Sleep
Creator : adiw
Karya ini menggambarkan seseorang yang sedang terbaring di rumah sakit dan ada arwah atau nyawa orang tersebut yang seakan - akan terbangun dari tidurnya.
Teori Mimesis :
Dilihat dari teori mimesis seniman menciptakan karyanya dengan kemiripan lalu imajinasinya. Karya ini merepresentasikan realita kehidupan yaitu seseorang yang sedang terbaring di rumah sakit. Karya seni ini masuk dalam definisi seni menurut Plato, karna menciptakan karya yang memiliki kemiripan yang detail dengan aslinya, terlihat gambar seorang meja dengan benda yang dilihatnya secara realistik.
Teori Significant Form :
Dilihat dari teori signifikan form karya ini memvisualisasikan penggambaran saat seseorang yang sedang terbaring di rumah sakit bahwa nyawa/awrwahnya itu tidak ikut sakit melainkan bebas dari tubuh fisiknya
Memory Table
Creator : sumeyrayucee
Dalam karya ini, membahas proses kesadaran, prasadar, dan bawah sadar manusia. Seniman/pencipta ingin menekankan bahwa objek dapat berubah dari orang ke orang di luar keberadaannya sendiri dan ini berkaitan dengan ingatan. Anda dapat menganggap benda-benda yang saya letakkan di atas meja, yang biasa saja tetapi dapat memiliki arti berbeda bagi setiap orang, sebagai kesadaran, meja dan bingkai sebagai alam bawah sadar, dan gambar di dalam bingkai sebagai simbol alam bawah sadar.
Jika kita melihatnya dari sudut pandang ini, ketika menjalani kehidupan sehari-hari, benda apa pun yang kita lihat, suara atau bau apa pun yang kita dengar, sebagian besar emosi yang kita rasakan terkadang bahkan bukan milik momen itu. Dengan kata lain, ketika kita hidup, kita hidup di masa kini, masa lalu, dan masa depan.
Teori Mimesis :
Dilihat dari teori mimesis seniman menciptakan karyanya dengan kemiripan lalu imajinasinya. Karya ini merepresentasikan realita kehidupan yaitu terdapat meja dengan benda yang dilihatnya. Karya seni ini masuk dalam definisi seni menurut Plato, karna menciptakan karya yang memiliki kemiripan yang detail dengan aslinya, terlihat gambar seorang meja dengan benda yang dilihatnya secara realistik.
Teori Significant Form :
Dilihat dari teori signifikan form karya ini memvisualisasikan penggambaran sebuah meja dengan benda yang dilihatnya secara realistis dan sebuah bingkai. Pada karya ini memiliki arti yakni meja dan bingkai sebagai alam bawah sadar, dan gambar di dalam bingkai sebagai simbol alam bawah sadar.
Child is Okay/First God
Creator : ahriplaa
Semua emosi, perasaan, dan pengalaman kita yang kuat berasal dari masa kanak-kanak. Kebahagiaan yang tulus atau kekejaman yang menakutkan terutama melekat pada diri anak-anak, sehingga mereka belajar tentang dunia. Ketika kita masih anak-anak, pertama-tama kita menyakiti seseorang, pertama-tama menangis karena dendam, mempelajari apa yang baik dan apa yang buruk.
Orang tua kami tidak menjawab pertanyaan kami, karena mereka tidak tahu jawabannya atau karena mereka menganggap kami masih terlalu muda. Kami belajar mencari jawabannya sendiri. Siapa pun yang mengatakan bahwa anak-anak tidak mengerti adalah orang bodoh. Mereka memang mengerti, tapi mereka melakukannya dengan cara mereka sendiri. Dunia yang dilihat melalui mata seorang anak tidak seperti dunia yang dilihat melalui mata orang dewasa. Seringkali hal ini tidak dibangun berdasarkan hukum fisika atau hukum pasar. Di dunia atau alam semesta anak-anak, bulan hanyalah sedikit cahaya di langit, dan jalan berikutnya sudah menjadi negara yang berbeda. Dunia mereka dibangun berdasarkan spekulasi dan teori magis. Sayangnya, dunia anak-anak tidaklah abadi. Saat mereka bertumbuh, kehidupan “nyata”, kehidupan orang dewasa, menusuk mereka seperti jarum tajam berulang kali.
Ada sesuatu yang sangat tragis tentang kesenjangan waktu antara anak-anak dan orang dewasa. Periode inilah yang ingin saya lacak dalam karya saya. Saat remaja kita ibarat berada di antara dua kereta api, kita bukan lagi anak-anak, namun belum dewasa. Kita mengenal diri kita sendiri, kita menguji kekuatan dan kesiapan kita untuk eksis di dunia “nyata”. Kita berusaha menemukan tempat kita di dunia orang dewasa yang tidak bersahabat, namun kita juga belum siap melepaskan keajaiban masa kanak-kanak. Itu membingungkan, menyiksa, dan membuat kita frustrasi. Tapi ini adalah tragedi yang perlu dan tidak bisa dihindari.
Teori Mimesis :
Dilihat dari teori mimesis karya ini bisa dikatakan seni karena seniman menciptakan penggambaran karya dari realitas mata si pencipta. Karya ini merepresentasikan dari satu rasa dimana perasaan sedih pada seorang anak kecil.
Teori Significant Form :
Dilihat dari teori significant form karya ini memvisualisasikan penggambaran seorang anak kecil yang sedang sedih atau menangis dengan emosi yang dituangkan. Untuk background atau latarnya sebuah jendela rumah yang ditenganya ada pohon dan terdapat gambar roket dan bintang yang buat olehnya
No.
|
Karya
|
Dilihat dari Mimesis
|
Dilihat dari Significat Form
|
1.
|
|
Karya ini mempresntasikan
kembali dari satu kisah dengan hasil imajinatif sang creator
|
Karya ini terdapat 2
sosok seseorang dengan berbeda keadaan. Yang satu terliaht seseorang yang
terbaring di tempat tidur rumah sakit dan yang satunya terlihat seseorang
tersebut dengan wujud astral yang seakan – akan bangun dari tidurnya.
|
2.
|
|
Karya ini mempresntasikan kembali dari
satu kisah dengan hasil imajinatif sang creator
|
Karya ini terdapat 2 objek yang sangat
menonjol yakni sebiah bingkai lukisan dan meja lengkap dengan kursi dan
barang – barang.
|
3.
|
|
Karya ini mempresntasikan
kembali dari satu kisah dengan hasil imajinatif sang creator
|
Yang menonjol dari
karya tersebut yakni sosok anak kecil yang sedang sedih di depan halaman
rumah dengan trik matahari bersinar.
|
Kesimpulan :
karya tersebut adalah karya bentuk representasi dari kehidupan nyata, namun ditambahkan pula sisi imajinatif dari sang seniman. Kemudian dari ketiga karya tersebut masing-masing terdapat Significant form yang di dalamnya memuat Emosi estetis yang sebagaimana jika kita melihat dari ketiga karya tersebut, kita merasakan suatu emosi yang berbeda-beda dari setiap karya seninya.
Komentar
Posting Komentar